Rabu, 22 Oktober 2014

Crystal heart

Saya, dengan beraninya mengambil kesempatan yang tidak akan pernah saya sesali itu. Karena sampai hari ini, Allah tiada hentinya memberikan rahmatNya Yang Maha Luas. Saya harusnya bersyukur, bukan? Makanya, tidak ada kata menyesal. Untuk sampai pada posisi ini, untuk sampai pada hari ini, saya akan banyak cerita. Satu-satu ya.

Saya kembali dari rumah sakit setelah 2pekan terkapar sampai ummi datang jauh-jauh sama hilman dan Alifa dari Makassar, padahal Alifa juga tidak boleh masuk kamarku. (Maaf sekali waktu itu, mi. Butuh ummi dulu.) Teman-teman pada cerita tentang apa saja yang saya lewatkan dan saya hanya pura-pura excited. Waktu itu, saya tetep kekeuh mau pulang. Saya mesti ngejar 3 juz ditambah dengan ujian pekan-an nya dan ujian bulanannya dan teman-teman saya sudah selesai semua itu. Alhamdulillah berhasil juga saya kejar. Kalau lagi kepepet mah, enak aja moodnya. Nah, mungkin karena waktu itu mood lagi enak hafalan udah sama dengan teman-teman, rasa ingin pulang sudah mulai berkurang. Waktu menelfon ummi, saya bilang tidak tau mau pulang atau tidak. Ummi cuma jawab, ummi tidak mau kamu pulang iffah nanti kamu menyesal terkadang yang kita tidak suka itu baik di mata Allah. Dan saya waktu itu akhirnya memilih yang baik di mata Allah, insya Allah.

Tapi, tetap saja saya masih mau lanjut kuliah. Saya pikir, nanti kuliahnya pulang dari sini semoga masih ada yang buka. Ummi juga mengiyakan. Dua bulan berlalu, hafalan kami sudah mendekati akhir, semakin banyak ujian mental. Apapun jadi masalah bagi kami, hal-hal kecil pun kami persoalkan. Padahal waktu itu, kami sudah maun khatam! Sampai saat ini pun, kalau lagi cerita-cerita soal khataman bawaannya ketawa aja, ngetawain diri sendiri! Masalah paling besar waktu itu cuma kami mau hari khatam nya bareng padahal ada yang hafalannya cepat ada yang lambat banget.. kami jadinya menyalahkan yang terlalu cepat harusnya ikuti ritme dong, yang terlalu lambat.. tidak tahu. Kecil, kan?

Nasehat mudir ku saat itu: "Kalian kan hafidzah semua ya setan yang menguji kalian uda bukan level setan yang gangguin orang baru pake jilbab! Setan yang gangguin udah canggih level nya, tameng kalian juga harus kuat." Seperti goku yang api nya memancar dari tubuhnya, kami menguatkan tameng ketakwaan kami. Kira-kira seperti itu :)