Selasa, 05 April 2016

A letter to my husband

بسم الله الرحمان الرحيم
-Opening-

I finally write this letter after few times  of considerations, and thoughts, and it's out. Why? First, because I'm still new at making romantically beautiful poem and second, I'm embarassed my letter will be read by the receiver :p haha

Dear my husband who keeps Istiqamah on His path,
Alhamdulillah for every blessings that He gives from the moment your parents came to me, asked my will to marry you until this second, we're sitting together, doing our school's stuff. Eventhough, there is always any kinds of difficulties that Allah gives to us, to get through every single year of our marriage. Which likely one of my Mother's friend said " if you pass the first five years, then you'll enter 'safe' zone". But, I believe, in shaa Allah, we'll get through years..to His heaven.

My husband who loves his wife because of Allah,
I can't deny how happy I am now as your wife, part of your life. Indeed, I am part of your life since before we're married, aren't I, my elemantary school's enemy friend ? :D

My husband who's turning 22 now,
Thank you, جزاك الله خيرا for bring me to place where Rasulullah was born, take responsibility of me, promise to my Mother and Father, choose to be with me in bad and good times, in happiness and sorrows.


April 2 2016
-Your 20 years old's wife-

*P.S: -saya menerjemahkannya dalam bahasa Inggris karena ada teman kelas saya (dari Eropa) di kampus yang penasaran apa yang saya tulis :) maaf bahasanya masih belepotan hehe
-I translate it into English for my dear friend, Diana. I hope we'll keep in touch even after school ends. Also, look forward to us communicate well in Arabic haha soon, in shaa Allah <3 font="">

Sabtu, 02 April 2016

Surat untuk Suamiku

-pengantar-
Saya akhirnya menuliskan surat ini setelah beberapa kali menimbang, memikir ulang, dan akhirnya terbit. Kenapa? Pertama, karena saya masih awam dengan puisi-puisi indah nan romantis. Kedua, malu dibaca sama si penerima, haha :)


Bismillah,
Suamiku yang Istiqamah di jalan-Nya,
Alhamdulillah atas segala keberkahan nikmat yang Allah berikan dari saat Ummi & Aba datang ke rumah hingga detik ini, kita duduk bersama , mengerjakan tugas masing-masing. Meskipun selalu ada kerikil-kerikil yang Allah jadikan ujian untuk kita berdua melalui tahun demi tahun pernikahan kita. Yang kata salah satu Ummahat, "lewatpi 5 tahun pertama, in syaa Allah sudah masuk zona 'aman' ". Tapi, saya percaya, biidznillah puluhan tahun akan kita lewati bersama..hingga Jannah-Nya.

Suamiku yang mencintai istrinya karena Allah,
Tak bisa kupungkiri bahagiaku sekarang menjadi istrimu, bagian dari hidupmu, yang bahkan sebelum menikah pun saya sudah menjadi bagian dari ceritamu kan, musuh teman sd ku? :D (sudah puitis mi kak? haha)

Suamiku yang berusia 22 tahun,
Terima kasih, hatur nuhun, Jazaakallah khaer yaa habibi telah membawa saya ke kota lahir Nabi, bertanggung jawab atas saya, berjanji pada ummi dan Abi, mau membersamaiku dalam suka dan duka dan telah merubah status kita. Uhibbuka fillah.


2/4/2016

-Istrimu yang berusia 20 tahun-