Sabtu, 01 Januari 2011

My SHS part #1

Hai. Saya sekolah di SMK farmasi (tanpa nama aja yah). Duh, gimana mulainya yah. Masalahnya, saya baru kembali coret-coret di blog ini setelah saya menjalankan 1 semester saya. Saya ingin sekali bercerita tentang semuanya, setiap detail hari-hari yang saya lewati, setiap detail perasaan yang saya alami. Namun, apa daya satu menit hanyalah 60 detik (emang kata siapa 1 menit itu 1 detik hhaa). Oke, jadi intinya saya tetap akan bercerita tentang semuanya (loh kok?!). Iya haruslah, toh blog ini saya buat untuk tempat tinggal cerita saya. Kalau bukan di blog ini mereka tinggal, dimana lagi?!.

Hmm.. saya kurang sreg sama sekolah ini makanya saya tidak sebutkan namanya haha tapi, sekolah ini bagus banget kok. Kenapa? Karena saya sekolah disitu jadi, sekolahnya pasti bagus huahua. Pas survei ke sekolah tanpa nama ini (sebenarnya sih uda bukan survei lagi namanya soalnya abis survei saya langsung tes masuk hha), hal yang pertama saya liat adalah lapangannya yang ternyata sempit (tapi kalau upacara muat semua siswa) lalu wc nya yang campur dan hanya ada 3+tempat wudhu’, lalu kelasnya yang luas+2 kipas angin, lalu lab-labnya (yang katanya labnya itu bagaikan penjara, buset dah) dan akhirnya ke ruang administrasi yang ada ac-nya. Yaah, ini adalah pengamatan saya secara fisiologi nya. Sekilas, sekolah saya nampak sempit tapi kita kan tidak boleh memandang sesuatu dari sampulnya hahaha jadi, sayapun mengamati sisi lainnya yang terdiri dari fasilitas, dan lupa lagi. Komplit sudah. Kesimpulannya, sekolahku bagus titik

Hari pertama... nothing special. Hari kedua.... perkenalan. Pekan pertama... masih belum hafal nama teman-teman sekelas. Pekan pertama hari terakhir... uda rada-rada apal nama-namanya. Pekan ketiga... belum hafal nama-nama gurunya. Pekan ketiga hari kedua... baru hafal 5 nama guru (yang galak semua hehe). Begitu seterusnya sampai suatu hari, ada teman sekelas (laki-laki) yang ngajak kenalan depan bangku saya dan dengan suara sangat keras yang disengaja sampai semuanya menoleh pada kami yang akhirnya saya jawab dengan suara hati alias diam yang berkata “Ya Allah, suruh bumi telanka” saking maluku saat itu. Memang Allah tidak mengabulkannya tapi membuat alternatif lain. Teman-teman sayapun menyoraki dia seorang bahkan ada yang membela saya dan berhasil membuat saya tidak jadi malu haha. What a raddicculus day. That is my first absurd thing that i felt.

Saya mau cerita hari pertama saya masuk lab resep... atribut-atribut wajib kami adalah baju praktek milik pribadi bukan orang lain, kotak alat yang isinya berupa pecah belah, 2 lap meja, modul praktek, alat tulis milik pribadi boleh pinjem juga. Pertama, kita harus mengantri yang rapi gak kayak antri sembako yang awut-awutan untuk diperiksa kelengkapan atribut kami. Bagi yang lulus di tahap ini, berhak bahkan berwajib masuk. Then, kami diajak jalan-jalan dalam lab, window shopping yang isinya obat-obat semua, tanya ini itu, lalu pembagian meja praktek dan saya kebagian meja spesial karena meja kami berempat mojok sendiri yang nama mejanya adalah meja 9, lalu pemberitahuan peraturan-peraturan selama di lab resep yang seketat sabuk pengaman. Selesai. Hari kedua praktek saya tidak masuk, saya tidak bawa modul alias lupa karena modul itu adalah atribut terwajib untuk masuk praktek makanya saya sudah tidak berani masuk lab. Hufff, dan kesalahan kedua yang saya buat adalah tidak melapor. Errr, entah kenapa bodoh saya kumat saat itu. Sebenarnya sih saya takut melapor ke kepala lab. Kenapa? Karena wajahnya (eit jangan mengejek dulu), wajahnya bukan jelek atau serem tapi sangat apa yah? difficult to explain his face. Yang akhirnya, wajahnya pun eh salah kesalahan saya pun membaya saya ke surat penyataan. Crazy, huh?! Hal ini membuat saya banyak belajar akan pentingnya “jangan melihat sesuatu dari sampulnya”. Masya Allah. Hal ini juga sempat membuat saya sangat depresi. But, take it easy lah but not really easy. Ok.

Begitulah hari-hari berikutnya. Saya sudah seperti robot, mengerjakan semuanya sama dalam 6 hari dan seterusnya tanpa henti namun saya selingi dengan tawa, ngobrol, shalat lalu berdo’a “Ya Allah, saya ingin melakukan sesuatu yang tidak biasa”. Saya bosan. 6 hari yang berulang-ulang itu serasa memenjarakan saya. Ingin libur. Ingin libur. Hanya itu yang ada dalam pikiran saya atau paling tidak, saya ingin dalam 6 hari saya ada hal yang spesial. Sampai akhirnya, saya berada di depan pintu ujian akhir semester ganjil. Semua guru-gurupun sibuk menanyakan waktu tambahan untuk pelajaran mereka masing-msing, sibuk menceritakan kisi-kisi, suasana ujian nanti dan seterusya. Aneh, pikirku. Bukannya kami yang akan ujian lalu kenapa mereka yang sibuk? Mungkin mereka takut kami tidak lulus dalam pelajarannya. Hal ini sempat juga membuat kami (bukan hanya saya) sangat gugup. Apalagi, ujian praktek lab resep! Buseet. Kami ngocar-ngacir menanyakan setiap detail suasana ujian, contoh-contoh soal, pengawasnya ke semua orang (tukang becak, tukang bakso, orang lewat depan rumah hehe bukan yah) kayak kakak kelas, guru-guru lab yang baik.

4 komentar:

  1. wih ajib ceritanya fah... kembangkan lagi ya...
    SMA al-amanah punya web loh kali" mampir yah...
    sementara ini alamatnya
    http://smaalquranal-amanah.blogspot.com ok???


    fah doain seandainya ane punya PC sendiri mungkin "Kaset" yang ane janjiin bisa ada di tangan kamu sekarang... hemmmm doain aja ya,,,,


    *kaset kenangan itu loh



    salam sayang untuk mu... bye :*

    BalasHapus
  2. hehe.. makasih yah neng ikma.. kok blog kita sepi merana gtu yak? yg update cm lu2 doang euy.. pd kmana ateuuuhhh???

    ohh aku udah liat blog kalian.. keren lah. itu teh blog resmi yak??

    iyaa ihh uda bulukan nih nungguin kaset kamu tea (bru ingat lg ini teh hehehe)

    BalasHapus
  3. oh iya atuh lupa, ga ada PCnya ey.. sedih jadi aja kurang di perhatiin... eh tau g ust abu khansa baca smuanya... ajib ga?? keren kan?? he he


    kirimin yak foto"nya.. ha ha bulukan..

    BalasHapus
  4. oohh..
    ehh masa'?? trus tad abu komen apa tntg blog kta?? ajib atuh gtu mah.. haha

    insya Allah.. nya' bulukan, masa' mau cemetingan huahua

    BalasHapus