Sabtu, 02 April 2016

Surat untuk Suamiku

-pengantar-
Saya akhirnya menuliskan surat ini setelah beberapa kali menimbang, memikir ulang, dan akhirnya terbit. Kenapa? Pertama, karena saya masih awam dengan puisi-puisi indah nan romantis. Kedua, malu dibaca sama si penerima, haha :)


Bismillah,
Suamiku yang Istiqamah di jalan-Nya,
Alhamdulillah atas segala keberkahan nikmat yang Allah berikan dari saat Ummi & Aba datang ke rumah hingga detik ini, kita duduk bersama , mengerjakan tugas masing-masing. Meskipun selalu ada kerikil-kerikil yang Allah jadikan ujian untuk kita berdua melalui tahun demi tahun pernikahan kita. Yang kata salah satu Ummahat, "lewatpi 5 tahun pertama, in syaa Allah sudah masuk zona 'aman' ". Tapi, saya percaya, biidznillah puluhan tahun akan kita lewati bersama..hingga Jannah-Nya.

Suamiku yang mencintai istrinya karena Allah,
Tak bisa kupungkiri bahagiaku sekarang menjadi istrimu, bagian dari hidupmu, yang bahkan sebelum menikah pun saya sudah menjadi bagian dari ceritamu kan, musuh teman sd ku? :D (sudah puitis mi kak? haha)

Suamiku yang berusia 22 tahun,
Terima kasih, hatur nuhun, Jazaakallah khaer yaa habibi telah membawa saya ke kota lahir Nabi, bertanggung jawab atas saya, berjanji pada ummi dan Abi, mau membersamaiku dalam suka dan duka dan telah merubah status kita. Uhibbuka fillah.


2/4/2016

-Istrimu yang berusia 20 tahun-

3 komentar: