Senin, 28 November 2011

Another reminder

Apa sih hebatnya ketua ROHIS? Kerennya ketua OSIS? Atau Jagonya ketua kelas?

Gue yang ‘sebagai’ di kedua organisasi (yang ketiga bukan org kan yah, cuman amanah gede-gedean sebagai wakilketuakelas) itu gak pernah menyadari kehebatannya atau kekerenannya. Jabatannya? Nama organisasi nya? Gue gak pernah nganggap sesuatu itu keren dari namanya (kalo pun iya, itu Cuma joke) gue selalu nganggap sesuatu itu keren dari hasil nya. Dan selama gua menjabat ada gak sih yang pernah membuahkan hasil? Gue yang ‘sebagai’ gagal. Visi misi gue menjabat bukan B, tapi yang tercapai B. Miris bukan main. Gue melenceng lagi dan gak pernah ada yang bisa ngingetin gue. Gue rasa gue perlu berhenti. Gue perlu berhenti sejenak dan membereskan satu-satu visi misi gue yang ter-lupakan. Tapi, sama sekali gak ada yang bisa ngerti. Gue juga manusia, sayang.. Ada kala nya kalian harus menaruh kepercayaan itu kepada orang lain. Not always me. I’m not 3 in one. Karena ini sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan di akhirat. Final decision: I do need to get out from OSIS. I do not belong there. I just wasting my time there.

Rasanya gue yang perlu mengingatkan diri gue sendiri akan visi misi gue yang mulia *cieelah tapi bener, ini mulia. Visi gue adalah berdakwah di sekolah, apapun caranya, apapun resikonya saya akan lakukan. Saya pengen masa-masa muda kami kebuang dengan hal-hal yang bermanfaat dan berpahala tentunya. Masuk syurga baren-bareng itu kan indah, kawan. Misi saya adalah (salah satunya) masuk OSIS dan mengubah hal-hal yang tidak disyari’atkan. Tapi emang ga mudah ngejalaninnya karena cuman gue dan salah satu temen saya yang ber-visi misi seperti itu. But, back to my vision: whatever the way, whatever the risk. I’ll take it. Wong ini untuk berdakwah :)

Nah kan akhirnya dapat pencerahan juga dari diri sendiri setelah ngopi-ngopi di blog. Begitulah nge-blog. Reminder gue banget. Thanks to blog. Jadi, setelah malam ini saya akan kembali meluruskan misi saya. Semangat, fah. Kalau bukan kita, siapa lagi gitu?

p.s: wondering how difficult the way rasulullah delivered Al-qur’an and hadits to his people. Innallaha ma’ana :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar